Frame Relay

FRAME RELAY  adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasiWide Area Network (WAN). Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay menggunakan struktur pada satu Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay.



KEUNTUNGAN Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:

    * Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
    * Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.

STANDARISASAI FRAME RELAY










Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan protokol ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface (LMI).


FORMAT FROM RELAY
Struktur Frame pada Frame Relay







keterangan dari gambar.

Flags

Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.



ADDRESS
Terdiri dari beberapa informasi:

   1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
   2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
   3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
   4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
   5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
   6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan

DATA
 

Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096

FRAME CHECK SEQUENCE

Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima.

ARTI ISTILAH X 25

        Merupakan standar utama untuk jaringan data publik dan telekomunikasi internasional yang disediakan oleh Perusahaan Telekomunikasi dan dijalankan dengan kecepatan hingga 56/64 Kbps. X.25 sejauh ini merupakan standar terbaik untuk WAN. Standar terbaru, khususnya frame relay, mengembangkan X.25 untuk mengambil manfaat dari pengembangan yang luar biasa dalam segi kecepatan dan keandalan transmisi. X.25 dikeluarkan pada tahun 1970an.
      Standar ini bagus untuk transmisi pendek dan sibuk, seperti automated teller machines, transaksi kartu kredit, terminal ke host, atau aplikasi lainnya yang serupa. X.25 juga bisa digunakan sebagai penghubung protokol TCP/IP dengan protokol lainnya. Berdasarkan pengoperasiannya, X.25 adalah lapisan ketiga dari connection oriented protocol.

FDM (Free Download Manager)

Free Download Manager (FDM)merupakan aplikasi yang ditujukan untuk mengatur dan mempercepat proses download file-file dari internet atau intranet ke dalam komputer lokal. FDM bersifat open-source dan dirilis dengan lisensi GNU GPL.
Fitur yang ada pada Free Download Manager antara lain:
  • GNU General Public License
    Free Download Manager dirilis dengan lisensi GNU Public License;
  • Mendukung BitTorrent
    Mendownload file menggunakan protokol BitTorrent (tersedia untuk Windows 2000/XP/2003/Vista);
  • Upload manager
    Mengupload file atau folder secara mudah untuk berbagi dengan pengguna lain;
  • Download video flash
    Mendownload video dari situs video seperti Youtube, Google Video, dll. Video kemudian dapat disimpan dalam format .flv atau dikonversi ke format lain;
  • Remote Control
    Membuat download baru atau melihat daftar download yang aktif dan selesai secara remote, via internet atau intranet.
  • Mode Portable
    Jika ingin menggunakan Free Download Manager pada komputer berbeda tanpa harus melakukan instalasi dan konfigurasi kembali, kita dapat mebuat versi portable-nya.
  • Peningkatan dukungan file audio/video
    Menampilkan file audio/video sebelum proses download selesai dan mengkonversi format file setelah proses download;
  • Sepenuhnya gratis dan 100% aman
    Free Download Manager adalah software free, open-source yang didistribusikan dibawah lisensi GPL.
  • Pemercepat Download
    Free Download Manager membagi file dalam beberapa bagian dan mendownloadnya secara bersamaan, memungkinkan pengguna menggunakan berbagai jenis koneksi pada kecepatan maksimum;
  • Meneruskan Download yang Terganggu
    Ketika sebuah download terinterupsi, kita tidak perlu mengulang dari awal, cukup meneruskan proses download, sepanjang server mendukung;
  • Manajemen File dan Penjadwalan
    Kemudahan untuk mengorganisasi file-file yang didownload berdasarkan tipe file-nya, menempatkan pada folder tertentu. Penjadwalan memungkinkan kita memulai dan berhenti pada waktu yang ditentukan;
  • Menyesuaikan Penggunaan Trafik
    Terdapat beberapa mode trafik yang dapat digunakan;
  • Site Explorer
    Menampilkan struktur folder website dan mendownload file dan folder yang diperlukan;
  • HTML Spider
    Dapat mendownload keseluruhan isi halaman ataupun website, dan dapat disesuaikan untuk ekstensi file tertentu;
  • Mendownload secara stimulan dari beberapa mirror;
  • Memungkinkan mendownload sebagian yang diperlukan dari file zip;
  • Proteksi dari spyware dan adware mellaui komunikasi antar pengguna;
  • Dukungan multi bahasa.

Time-Division Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekwensi yang diberikan yaitu, bit arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran suara pada sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (hal seperti ini disebut dengan time slot). Apakah yang menjadi ciri dari TDM yang tidak beraturan (kasar), adalah belum ditempatkannya time slot pada saluran-saluran ( channels ) yang telah ditentukan.

CDM adalah mekanisme dibawah Kyoto Protocol/UNFCCC(2), yang dimaksudkan untuk : (a) membantu negara maju/industri memenuhi sebagian kewajibannya menurunkan emisi GHGs; (b) membantu negara berkembang dalam upaya menuju pembangunan berkelanjutan dan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC). Beberapa tahun setelah Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) ditanda-tangani pada tahun 1992, upaya nyata pengurangan emisi gas rumah kaca (GHGs)(3), sebagai akibat aktifitas manusia belum dapat ditunjukkan. Oleh karena itu pada Conference of the Parties (COP)-3 tahun 1997 di Kyoto dicetuskanlah suatu protokol yang menawarkan flexibility mecanism, yang memungkinkan negara-negara industri memenuhi kewajiban pengurangan emisi GHGs-nya melalui kerjasama dengan negara lain baik berupa investasi dalam emission reduction project maupun carbon trading. Dibawah Kyoto Protocol, negara-negara industri diharuskan menurunkan emisi GHGs minimal 5% dari tingkat emisi tahun 1990, selama tahun 2008-2012.


CDM adalah satu-satunya mekanisme dibawah Kyoto Protocol, yang menawarkan win-win solution antara negara maju dengan negara berkembang dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca (GHGs), dimana negara maju menanamkan modalnya di negara berkembang dalam proyek-proyek yang dapat menghasilkan pengurangan emisi GHGs, dengan imbalan CER (Certified Emission Reductions)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Frame Relay"

Posting Komentar